my new world...

Hanya sebuah catatan kecil...

Selasa, 28 Februari 2012

Aduhai Rasanya..



Jangan bayangkan yang tidak2.. karena ini hanyalah sebuah kisah selama sehari ini...

Sebelum kaki melangkah, mata sudah dengan yakin membaca semua deretan kata di lembar buku berwana merah tua itu... sampai-sampai tak dibiarkannya luput satu huruf-pun.. kemudian bergantianlah tugas si otak di kepala menghafal semua deretan huruf itu.. pelan tapi pasti.. dan akhirnya merambat ke hati dan muncullah kata 'oke aku siap'..

Itu tadi pagi..

Waktupun bergeser dan akhirnya kaki ini benar-benar harus melangkah..
Rute kali ini adalah dengan bus disambung tram menuju sebuah rumah di ujung gang Muhlenfordstrasse..
Khawatir.. itu pasti..
Bingung..?? apalagi..
Cemas??? sangat!!

Beranjak akhirnya si kaki dari tangga di tram dan mulai menyeberang ke arah sebaliknya.. ah 'Rumah' itu..
Tak nampak berbeda dari rumah yang lain kecuali deretan papan putih bertuliskan nama-nama orang asing yang terbaca oleh si mata...

Masih ragu pikir si hati, tapi rupanya kaki tetap melangkah pelan dan si tangan membuka pintu di depannya dan  mau tidak mau hati mulai menata keraguan sedikit demi sedikit menjadi kemantapan..
Satu, dua hingga akhirnya beberapa anak tangga telah ditapaki oleh si kaki.. dan sampailah di lantai 2 'Rumah' itu... oke.. kembali si otak mengeluarkan apa yang sudah disimpannya pelan-pelan dan menyalurkannya ke mulut kala si mata melihat sosok wanita paruh baya tersenyum di hadapannya dan menyapa

x: "Morgen!!" dengan nada khas Jerman tentunya..

Si mulut pun secara refleks langsung menjawab sapaan yang berarti 'selamat pagi' itu..

y : "Morgen" (masih tenang, krna biasa mengucapkannya pikir si hati)
x : "So, apa yang bisa saya bantu" kata wanita itu tentu dengan bahasa Jerman, tapi lagi-lagi si otak hanya bisa menangkap arti tapi blm bisa mengingat apa kata-katanya.
y : " Oh ja, entschuldigung mein spreche Deutsche ist nicht gutt aber ich hatte gern einen termin " ( maaf sebelumnya, bahasa Jerman saya tidak terlalu bagus tapi saya ingin membuat janji) kurang lebih seperti itu maunya si mulut

x : Ok, welche die Krankenkasse haben Sie? (menanyakan seputar asuransi)
dan bla bla bla bla...

dan...fiuh.. akhirnya satu tahap ini terlewati.. pikir si hati.. dan akhirnya si kakipun melangkah masuk ke ruang tunggu..

Mata. Dilihatnya orang2 disekelilingnya...dan otakpun kembali berperang dengan perasaaan yang tak menentu..
Satu ..dua menit masih tak terasa tapi kenapa tiba-tiba perut merasakan ada rasa yang aneh.. sepertinya tadi sudah ke kamar mandi pikir si otak.. tapi kenapa sekarang rasanya tak karuan?
Tangan. Tiba-tiba terasa dingin padahal orang-orang di sampingnya tak terlihat begitu. Tak berkeringat maksudnya..

Fiuh.. mulai lagi pikir si otak.. rasanya luar biasa..kepala tiba-tiba terasa pening.. yang sebelumnya tidak batuk jadi batuk.. perut terasa perpaduan antara mulas dan perih.. tangan berkeringat dingin... Oh Tuhan.. ada apa ini... ????


Rasanya sungguh aduhai...
Padahal badan ini hanya sedang menunggu antrian untuk masuk ke ruang praktek Dokter... dan berpikir.. "Semoga Dokternya bisa bahasa Inggris"

..................................


#efek sudah 4 bulan tapi belum lancar bahasa Jerman.. # pikir si hati.


Ternyata tak berhenti sampai di situ saja. Siang harinya si Kaki harus melanjutkan langkah ke praktek dokter yang lain, kali ini spesialis. Di kota ini, untuk urusan peirksa ke dokter memang agak rumit.. karena tidak bisa langsung datang dan periksa.. kecuali memang ada yang kosong. Jadi harus bikin termin (appointment) dulu...

Dokter spesialis pertama memberikan termin untuk periksa bulan "April" oh My God.. kenapa mau periksa saja nunggu 2 bulan..pikir si otak.. ternyata karena dokter yang bersangkutan akan melahirkan.
Oke, sementara mari cari dokter spesialis lain..
Tapi, untuk yang satu ini dia bersama kaki yang lain.. menemaninya.. karna si hati masih merasa bergejolak setelah rasa tadi pagi..

Waktupun menunjukkan pukul 4 sore waktu Braunschweig dan akhirnya kedua pasang kaki sudah sampai di depan pintu yang bertuliskan "Aufzug Artzpraxen" yang artinya lift menuju ke praktek dokter (sepertinya begitu, but still not sure :p)

Tangan pun kembali membuka gagang pintu yang ada di hadapannya dan kaki mulai masuk ke dalam. Kali ini si mulut berkata ke mulut kedua,

y : "Kamu aja yang bilang ya.." sambil tersenyum tanda khawatir. LAGI.

x* : "Hallo......................." seperti biasa sapaan khas dan beberapa kalimat yang intinya menanyakan apa yang bisa dibantu dari seorang wanita cantik dan tampak tegas di balik meja itu.

z : " Hm... saya ingin membuat janji untuk teman saya ini " ucap mulut di sampingku

Kali ini si mata melihat ada pandangan aneh, tajam dan mengisyaratkan tanda tanya dari wanita di hadapannya..
Mungkin dia berpikir "Kenapa bukan dia (y) yang bilang sendiri?"

Rasa itu mulai lagi muncul.. ah jangan sekarang, please..pikir si hati..
Ini bukan waktu yang tepat.. !!!!
Ingin rasanya waktu itu berhenti jika mungkin.. tapi jelas itu tak mungkin.

Perbincangan pun terus berjalan, menanyakan seputar waktu termin.. yang kebetulan tidak sesuai dengan jadwal seminggu ini.

Ah.. ingin sekali mulut ini berucap " Bagaimana kalau diganti hari lain, misal... jam... karena ada..."
tapi kenapa lagi-lagi lidah ini terasa kelu.. tak bisa keluar ...........:(

akhirnya dibantu lagi oleh sosok disebelahnya.. "ah.. dia memang dewi penolongku.." pikir si hati..

Pembicaraanpun terus berjalan, dan masih seputar negosiasi waktu..
sesekali wanita muda itu bertanya, dan otak ini bsia menangkap apa yang dibicarakannya bahkan tak jarang lidah ini menjawab refleks dengan jawaban singkat

"Ja" dan "Nein" ...

Sampai akhirnya, wanita itu bertanya " Kamu tidak bisa karena praktikum, memang praktikum di mana? "

"Wo..???????" sekali lagi si wanita itu menegaskan pertanyaanya dan..

akhirnya kamipun menjawab.

"Jadi, kalian student? " Tanya wanita itu lagi ..

Tiba-tiba matanya menatap si mata ini tajam dan berkata.

x* : " Kamu sebenarnya mengerti kan maksud saya???"
y   : "Iya saya mengerti, tapi saya tidak bisa bahasa Jerman dengan baik.." spontan si Mulut berucap mencoba menanggapi pertanyaan si wanita yang terlihat keheranan sejak awal tadi.

x* : " DOH!!!" entah benar atau tidak tulisan itu tapi yang jelas begitu ucapannya..
kaget sekaligus terkejut saat wanita itu dengan tegas mengatakan kata yang berarti sebuah penyangkalan.

dan bla bla bla....................

Dari ucapan wanita itu sedikit bisa ditangkap kalau seakan-akan wanita itu bisa memahami bahwa otak ini bisa menangkap apa yang dibicarakannya tapi mungkin susah untuk menjawab, tapi tetap menyarankan harus mencoba...

Kepala hanya mengangguk dan mengiyakan... dan hati, perasaan kembali merasakan rasa yang luar biasa..

Oh God.. apa lagi ini??

................................

#saat otak tak sinkron dengan lidah#

Saatnya menambah jam terbang...pikir si Hati..

Selasa, 21 Februari 2012

SatuLagi...

Mungkin saat ini harusnya engkau terlelap dalam tidur nyenyakmu.. Mungkin pula sekali atau dua kali bayanganku hadir dalam mimpi indahmu.. Sungguh aku ingin sekali bisa masuk kedalam alam bawah sadarmu dan mengatakan bahwa "aku cinta kamu."
Sudah berapa lamakah aku meninggalkanmu? Kurasa sekitar 4 atau 5 bulan yang lalu aku masih bisa melihatmu tersenyum di depanku..Ironis.. aku bahkan sangat rindu belaian manjamu..pelukan hangatmu..yang mungkin jarang sekali kudapatkan saat aku ada disisimu.. 

Senyum itu ya senyum itu.. aku masih ingat..sungguh.. aku masih ingat.. Senyum yang mengisyaratkan banyak arti..Apa yang sebenarnya engkau pikirkan kala itu? 
Mencoba mengatakan padaku bahwa engkau mengkhawatirkanku? atau mencoba mengatakan padaku kalau engkau sangat menyayangiku?

Ah, aku tau kita tak boleh berandai-andai jika sudah terjadi.. jadi bagaimana kalau aku ganti dengan istilah aku hanya berpikir 'jika saja' aku sekarang bisa mengatakan kepadamu secara langsung bahwa aku ingin bisa melihatmu atau bahkan bisa menyentuh pundakmu.. mungkin aku akan lega..tidak seperti saat ini..

Mereka semua pasti akan menjagamu termasuk Tuhan di atas sana pikirku.. dan untuk itulah yang memang seharusnya kuyakini.
Tapi kenapa justru bukan itu yang kurasakan saat ini? Kenapa justru perasaan aneh yang ada di hatiku membayangkanmu..

Pintu Doraemon..adakah itu? sayangnya tak ada. Kalaupun ada pasti semua orang akan berebut menggunakannya.. termasuk aku mungkin. 
Ingin tanganku ini mengusap lembut kulitmu, merapikan rambut-rambut yang menutupi dahimu dan juga memberikan segelas teh hangat kesukaanmu,,
Tapi sayang aku tak bisa melakukannya..sekarang dan juga saat ini..

Kuat, selalu tersenyum dan juga selalu berdoa itu yang bisa kulakukan untukmu.. karena aku yakin Tuhan di atas sana tau bahwa aku bisa melewati semua ini dengan doamu..

Hey..ingin aku bercerita padamu. Kudengar beberapa hari yang lalu, diperjalanan menuju kota Hamburg. Seorang lelaki paruh baya berpesan padaku..bahwa setiap manusia di dunia ini punya kapasitas masing-masing dalam menjalani hidupnya. Baik anak maupun orang tua itu punya kewajiban dan hak masing-masing.. jadi? sekarang tinggal bagaimana kita menjalaninya saja bukan? sebenarnya ada beberapa istilah penting dalam bahasa Jerman yang waktu itu dia katakan padaku..tapi sayang..otakku ini belum bisa terlalu mudah untuk mengingat istilah2 itu.. mungkin perlu diupgrade biar aku bisa menangkap semua arti dan istilah bahasa Jerman.. oke oke.. aku kan belajar. Aku janji.. tapi beri aku waktu yah..

Aku juga ingin bercerita yang lain..waktu aku mendengarkan sedikit kucuran air sejuk untuk jiwa yang haus beberapa hari yang lalu.. sebenarnya kita hanya perlu tau prinsip dasar kehidupan. Aku akan menceritakan padamu apa saja itu..


Yang pertama adalah siap. Dalam uraian kemarin 'siap' berarti bahwa kita smua harus siap menghadapi apa-apa yang terjadi pada kita. Kadang kala kita berpikir bahwa apa yang kita rasa baik untuk kita ternyata tidak baik dan juga sebaliknya. Hm.. benar juga pikirku..Kadang kita tak pernah sadar bahwa yang menurut kita baik ternyata itu buruk menurutNya.. dahiku mulai berkerut saat itu.. mencoba melihat apa yang sudah terjadi dalam hidupku..


yang kedua itu ridho. Katanya, kalau kita sudah siap menerima yang terjadi dalam hidup kita, maka itu berarti kita juga harus ridho.. bagaimana menurutmu? susah kah untuk bisa ridho akan segala sesuatu yang terjadi pada kita? mungkin iya, tapi kita bisa belajar menurutku.. karena aku yakin Tuhan tidak akan memberika ujian kepada makhlukNya melebihi kemampuan makhlukNya.. sungguh indah.. 
Apa menurutmu ini berarti semua yang terjadi pada kita itu sudah terukur? jawabannya 'pasti' kan? 

ada lagi, yang ketiga adalah jangan mempersulit diri.. (mudahkanlah urusan).. hmm... apa yang kau pikirkan untuk prinsip ketiga ini?

keempat, evaluasi diri. Layaknya ketika kita akan bepergian setiap harinya, pastilah kita akan bercermin dan mencoba melihat 'adakah yang kurang pas dari diri kita?' mungkin saja waktu aku berkaca ada sehelai rambut yang terlihat keluar dari kain yang menutup kepalaku atau saja ada yang kurang pas dengan peniti kecil yang mengikat kedua bagian dari kain itu di bawah daguku.. pastilah engkau segera mengomentariku agar aku memperbaikinya.. mungkin seperti itu perumpamaannya..

yang terakhir adalah yakin bahwa hanya Allah penolong kita. Ada satu cerita yang sangat menyentuh pikirku waktu itu saat aku mendengarkan ini semua. Dalam cerita itu ada sebuah keluarga yang terdiri dari ibu, ayah dan juga ketujuh anak. Hm.. bisa kubayangkan bagaimana ramainya keluarga itu setiap harinya. Tapi bukan itu yang ingin kuceritakan padamu.. Ditengah kebahagiaan mereka, ternyata Tuhan memberikan cobaan, sang ayah dipanggil kembali padaNya, tinggallah ibu beserta ketujuh anak-anaknya. Kalau saja aku ada di situ, mungkin apa yang kupikirkan akan sama dengan apa yang dikatakan seorang tetangga kepada si ibu. 'Bu, apakah kamu tidak khawatir akan kehidupanmu kelak? Dengan tujuh anak bersamamu, mungkin juga dengan uang pensiunan yang tidak seberapa. Bagaimana kehidupanmu nantinya?' ujar tetangga itu. 
itu kah yang juga kau pikirkan jika melihat kondisi seperti itu? hm.. tapi si Ibu bisa menjawabnya dengan baik. "Kenapa aku harus takut, Tuhan ada bersamaku dan aku tidak harus bergantung kepada yang lain termasuk pada suamiku. Kami memang berjodoh sampai waktu saat ini dia kembali padaNya. Dan itu berarti aku tidak boleh terlalu bergantung kepadanya karena dia juga makhluk Nya. Jadi kenapa harus khawatir?' 

Mungkin memang tidak sama persis seperti yang aku tuliskan di atas, apa yang dikatakan si Ibu saat itu. tapi kurang lebih seperti itu. Bagaimana menurutmu? Luar biasa bukan? dan kau tau, yang lebih luar biasa lagi adalah kondisinya saat ini. Keenam anaknya mendapat beasiswa dalam studinya, bahkan anak yang paling kecil bisa selesai sekolah karena dibantu pula oleh kakak-kakaknya. Hidup mereka bagus, si Ibu punya rumah dan juga bisa melihat anak-anaknya tumbuh berhasil dalam hidupnya. Ah indahnya.. bisa kubayangkan bagaimana leganya si Ibu saat ini, dengan keyakinannya bahwa Allah akan selalu menolong langkahnya ... semua berakhir indah.. 

banyak rupanya aku bercerita padamu saat ini, sampai-sampai aku tak menyadari bahwa kau sudah kembali terlelap dalam tidurmu. Tapi itu lebih baik menurutku, daripada engkau merasakan sakitnya vertigo yang sekarang engkau rasakan di kepalamu. Ingatlah beberapa prinsip tadi, aku hanya ingin sedikit berbagi denganmu. mencoba menguatkanmu dan meyakinkanmu bahwa hidup ini pasti bisa kita lewati bersama. Asal kita yakin bahwa Tuhan ada bersama kita, dan tentu saja asal kita tau 5 prinsip yang sudah kusebutkan tadi. 

Tidurlah yang nyenyak, biarkan kepalamu sedikit beristirahat. Mungkin engkau hanya terlalu lelah, lelah melihat semua yang terjadi akhir-akhir ini.. tapi aku bangga padamu. Sungguh aku bangga. Engkau begitu kuat, bahkan saat kondisi yang tidak kita bayangkan sebelumnya terjadi pada kehidupan kita, engkau begitu kuat. 

Tetaplah kuat, dan tetaplah percaya bahwa semua akan baik-baik saja. Yakinlah pula, aku di sini akan selalu mengirimkan doa untukmu dan juga untuk semua yang ada di sana.. demi kesehatan kita semua. 

hanya "SatuLagi" pintaku padamu.. Tetaplah tersenyum karna senyummu selalu bisa menguatkan orang-orang disekitarmu termasuk dirimu, dan juga aku anakmu di sini. 


Rabu, 15 Februari 2012

Nilai, penghargaan atau...???

Sejenak aku tertegun antara bingung, sedih tapi juga ingin tertawa... begitu kertas hasil ujian akhir bahasa Jerman winter perios saat itu ada ditanganku.. sedikit terkejut saat kulihat beberapa kesalahan yang kubuat adalah kesalahan sepele seperti, kurang satu huruf dalam satu kata, kurang tanda baca umlaut ( " ) dan beberapa kesalahan yang mungkin buatku itu kesalahan sepele. Helaan nafas akhirnya pun keluar serasa menyalahkan diri sendiri kenapa tidak teliti :)

Aku pun melirik teman sebelahku, dia berasal dari Poland dan ternyata nilainya lebih tinggi dari yang kupunya..ya walau cuma beda 5 point tapi...
"Nice... " ujarku dan dengan tetap tersenyum aku kembali memandangi nilai yang ada di tanganku.. 
nilai ujian pertama di semster winter ini yang keluar.. hmm.... not bad pikirku....tapi mungkin juga sedikit mengecewakan.. :) tapi segera aku sadar bahwa dengan nilaiku aku LULUS!! :) Alhamdullillah...

Teringat saat Deutschlehrerin (guru bahasa Jerman) menjelaskan berapa skala nilai untuk bisa lulus di sini. Skalanya antara 1-4 dan 1 berarti perfect!!.. :) Bagaimana dengan nilaiku?? Dan sekali lagi hanya tarikan nafas dan seulas senyuman yang muncul dari bibirku..AKU LULUS..:) walau jelas tidak perfect ujarku dalam hati.. 

Siangnya, saat harus kembali ke laboratorium ada perbincangan kecil dengan temanku. Sedikit terkejut begitu aku berbincang dengannya tentang hasil ujianku kali ini. Dengan wajah yang tetap tersenyum dan dengan ringannya dia bilang "aber das ist gutt" yang artinya.. "tapi itukan bagus" dalam bahsa Indonesia. Dari pembicaraan itu dengan tegasnya dia bilang.. "Memang penting kah nilai itu?? yang penting bukannya kamu lulus??" Dan kamu sudah lulus, itu saja. 

Aku jadi berpikir...hm... jadi "PENTINGKAH NILAI ITU??" 

Pengamatanku selama di negara ini, hampir sebagian besar mahasiswa disini tidak terlalu memperdulikan berapapun nilai yang mereka dapat, buat mereka nilai bukan patokan bahwa dia bisa atau tidak.. yang mereka butuhkan hanya pemahaman..bukan nilai.. jadi begitu beberapa teman aku tanya mengenai nilai yang mereka dapat..mereka dengan santainya akan menjawab.. "aku lulus!!" (walau nilai yang didapat adalah 4.0) hmm.. indahnya jika bisa sesantai itu..:) 

Beberapa orang disini juga lebih senang mengikuti suatu kelas di perkuliahannya tapi tidak jarang mereka tidak ikut ujian di kelas tersebut. Mereka hanya ingin dapat ilmu dan bukan nilai.. 
Sedikit berbeda dengan mind set yang sudah lama bersemayam di kepalaku.. "Jika nilaimu A maka kamu mengerti, maka kamu paham semuanya" dan itu artinya nilai rendah berarti tidak tau apa-apa.. :) walau dalam kenyataannya itupun tidak bisa jadi suatu patokan :)

Sedikit banyak ada beberapa pertanyaan berkecamuk di dadaku dan juga kepalaku...jadi pentingkah nilai itu???

Hingga saat inipun aku masih mencoba mencari jawaban tentang itu.. karena mau tidak mau aku harus menyesuaikan dengan pola pembelajaran di negara ini..negara yang tidak mempedulikan berapa tingginya nilaimu.. tetapi lebih mempedulikan apakah kamu bisa mengaplikasikannya dengan baik dan benar atau tidak..

Dan semoga, untuk ke depan aku bisa lebih baik dari hari ini...:) berarapun nilainya.. asalkan sudah berusaha semaksimal mungkin pasti akan menyenangkan.. :)


yang terpenting sekarang.... AKU LULUS!!!!!!!! :D