my new world...

Hanya sebuah catatan kecil...

Selasa, 21 Februari 2012

SatuLagi...

Mungkin saat ini harusnya engkau terlelap dalam tidur nyenyakmu.. Mungkin pula sekali atau dua kali bayanganku hadir dalam mimpi indahmu.. Sungguh aku ingin sekali bisa masuk kedalam alam bawah sadarmu dan mengatakan bahwa "aku cinta kamu."
Sudah berapa lamakah aku meninggalkanmu? Kurasa sekitar 4 atau 5 bulan yang lalu aku masih bisa melihatmu tersenyum di depanku..Ironis.. aku bahkan sangat rindu belaian manjamu..pelukan hangatmu..yang mungkin jarang sekali kudapatkan saat aku ada disisimu.. 

Senyum itu ya senyum itu.. aku masih ingat..sungguh.. aku masih ingat.. Senyum yang mengisyaratkan banyak arti..Apa yang sebenarnya engkau pikirkan kala itu? 
Mencoba mengatakan padaku bahwa engkau mengkhawatirkanku? atau mencoba mengatakan padaku kalau engkau sangat menyayangiku?

Ah, aku tau kita tak boleh berandai-andai jika sudah terjadi.. jadi bagaimana kalau aku ganti dengan istilah aku hanya berpikir 'jika saja' aku sekarang bisa mengatakan kepadamu secara langsung bahwa aku ingin bisa melihatmu atau bahkan bisa menyentuh pundakmu.. mungkin aku akan lega..tidak seperti saat ini..

Mereka semua pasti akan menjagamu termasuk Tuhan di atas sana pikirku.. dan untuk itulah yang memang seharusnya kuyakini.
Tapi kenapa justru bukan itu yang kurasakan saat ini? Kenapa justru perasaan aneh yang ada di hatiku membayangkanmu..

Pintu Doraemon..adakah itu? sayangnya tak ada. Kalaupun ada pasti semua orang akan berebut menggunakannya.. termasuk aku mungkin. 
Ingin tanganku ini mengusap lembut kulitmu, merapikan rambut-rambut yang menutupi dahimu dan juga memberikan segelas teh hangat kesukaanmu,,
Tapi sayang aku tak bisa melakukannya..sekarang dan juga saat ini..

Kuat, selalu tersenyum dan juga selalu berdoa itu yang bisa kulakukan untukmu.. karena aku yakin Tuhan di atas sana tau bahwa aku bisa melewati semua ini dengan doamu..

Hey..ingin aku bercerita padamu. Kudengar beberapa hari yang lalu, diperjalanan menuju kota Hamburg. Seorang lelaki paruh baya berpesan padaku..bahwa setiap manusia di dunia ini punya kapasitas masing-masing dalam menjalani hidupnya. Baik anak maupun orang tua itu punya kewajiban dan hak masing-masing.. jadi? sekarang tinggal bagaimana kita menjalaninya saja bukan? sebenarnya ada beberapa istilah penting dalam bahasa Jerman yang waktu itu dia katakan padaku..tapi sayang..otakku ini belum bisa terlalu mudah untuk mengingat istilah2 itu.. mungkin perlu diupgrade biar aku bisa menangkap semua arti dan istilah bahasa Jerman.. oke oke.. aku kan belajar. Aku janji.. tapi beri aku waktu yah..

Aku juga ingin bercerita yang lain..waktu aku mendengarkan sedikit kucuran air sejuk untuk jiwa yang haus beberapa hari yang lalu.. sebenarnya kita hanya perlu tau prinsip dasar kehidupan. Aku akan menceritakan padamu apa saja itu..


Yang pertama adalah siap. Dalam uraian kemarin 'siap' berarti bahwa kita smua harus siap menghadapi apa-apa yang terjadi pada kita. Kadang kala kita berpikir bahwa apa yang kita rasa baik untuk kita ternyata tidak baik dan juga sebaliknya. Hm.. benar juga pikirku..Kadang kita tak pernah sadar bahwa yang menurut kita baik ternyata itu buruk menurutNya.. dahiku mulai berkerut saat itu.. mencoba melihat apa yang sudah terjadi dalam hidupku..


yang kedua itu ridho. Katanya, kalau kita sudah siap menerima yang terjadi dalam hidup kita, maka itu berarti kita juga harus ridho.. bagaimana menurutmu? susah kah untuk bisa ridho akan segala sesuatu yang terjadi pada kita? mungkin iya, tapi kita bisa belajar menurutku.. karena aku yakin Tuhan tidak akan memberika ujian kepada makhlukNya melebihi kemampuan makhlukNya.. sungguh indah.. 
Apa menurutmu ini berarti semua yang terjadi pada kita itu sudah terukur? jawabannya 'pasti' kan? 

ada lagi, yang ketiga adalah jangan mempersulit diri.. (mudahkanlah urusan).. hmm... apa yang kau pikirkan untuk prinsip ketiga ini?

keempat, evaluasi diri. Layaknya ketika kita akan bepergian setiap harinya, pastilah kita akan bercermin dan mencoba melihat 'adakah yang kurang pas dari diri kita?' mungkin saja waktu aku berkaca ada sehelai rambut yang terlihat keluar dari kain yang menutup kepalaku atau saja ada yang kurang pas dengan peniti kecil yang mengikat kedua bagian dari kain itu di bawah daguku.. pastilah engkau segera mengomentariku agar aku memperbaikinya.. mungkin seperti itu perumpamaannya..

yang terakhir adalah yakin bahwa hanya Allah penolong kita. Ada satu cerita yang sangat menyentuh pikirku waktu itu saat aku mendengarkan ini semua. Dalam cerita itu ada sebuah keluarga yang terdiri dari ibu, ayah dan juga ketujuh anak. Hm.. bisa kubayangkan bagaimana ramainya keluarga itu setiap harinya. Tapi bukan itu yang ingin kuceritakan padamu.. Ditengah kebahagiaan mereka, ternyata Tuhan memberikan cobaan, sang ayah dipanggil kembali padaNya, tinggallah ibu beserta ketujuh anak-anaknya. Kalau saja aku ada di situ, mungkin apa yang kupikirkan akan sama dengan apa yang dikatakan seorang tetangga kepada si ibu. 'Bu, apakah kamu tidak khawatir akan kehidupanmu kelak? Dengan tujuh anak bersamamu, mungkin juga dengan uang pensiunan yang tidak seberapa. Bagaimana kehidupanmu nantinya?' ujar tetangga itu. 
itu kah yang juga kau pikirkan jika melihat kondisi seperti itu? hm.. tapi si Ibu bisa menjawabnya dengan baik. "Kenapa aku harus takut, Tuhan ada bersamaku dan aku tidak harus bergantung kepada yang lain termasuk pada suamiku. Kami memang berjodoh sampai waktu saat ini dia kembali padaNya. Dan itu berarti aku tidak boleh terlalu bergantung kepadanya karena dia juga makhluk Nya. Jadi kenapa harus khawatir?' 

Mungkin memang tidak sama persis seperti yang aku tuliskan di atas, apa yang dikatakan si Ibu saat itu. tapi kurang lebih seperti itu. Bagaimana menurutmu? Luar biasa bukan? dan kau tau, yang lebih luar biasa lagi adalah kondisinya saat ini. Keenam anaknya mendapat beasiswa dalam studinya, bahkan anak yang paling kecil bisa selesai sekolah karena dibantu pula oleh kakak-kakaknya. Hidup mereka bagus, si Ibu punya rumah dan juga bisa melihat anak-anaknya tumbuh berhasil dalam hidupnya. Ah indahnya.. bisa kubayangkan bagaimana leganya si Ibu saat ini, dengan keyakinannya bahwa Allah akan selalu menolong langkahnya ... semua berakhir indah.. 

banyak rupanya aku bercerita padamu saat ini, sampai-sampai aku tak menyadari bahwa kau sudah kembali terlelap dalam tidurmu. Tapi itu lebih baik menurutku, daripada engkau merasakan sakitnya vertigo yang sekarang engkau rasakan di kepalamu. Ingatlah beberapa prinsip tadi, aku hanya ingin sedikit berbagi denganmu. mencoba menguatkanmu dan meyakinkanmu bahwa hidup ini pasti bisa kita lewati bersama. Asal kita yakin bahwa Tuhan ada bersama kita, dan tentu saja asal kita tau 5 prinsip yang sudah kusebutkan tadi. 

Tidurlah yang nyenyak, biarkan kepalamu sedikit beristirahat. Mungkin engkau hanya terlalu lelah, lelah melihat semua yang terjadi akhir-akhir ini.. tapi aku bangga padamu. Sungguh aku bangga. Engkau begitu kuat, bahkan saat kondisi yang tidak kita bayangkan sebelumnya terjadi pada kehidupan kita, engkau begitu kuat. 

Tetaplah kuat, dan tetaplah percaya bahwa semua akan baik-baik saja. Yakinlah pula, aku di sini akan selalu mengirimkan doa untukmu dan juga untuk semua yang ada di sana.. demi kesehatan kita semua. 

hanya "SatuLagi" pintaku padamu.. Tetaplah tersenyum karna senyummu selalu bisa menguatkan orang-orang disekitarmu termasuk dirimu, dan juga aku anakmu di sini. 


Peluk cium hangat untuk mama.. segera sembuh mama.. ninda sayang mama :)


Tidak ada komentar: